Sering kali kita tidak menyadari bahwa di sekitar kita terdapat orang-orang yang ingin dihargai dan dihormati. Sebenarnya, hal ini bukanlah suatu persepsi yang buruk kalau memang sebanding dengan nilai yang melekat dalam dirinya. Namun, akan berbeda jika keinginan untuk dihargai dan dihormati itu terlalu berlebihan.
Orang yang merasa berkuasa akan menunjukkan sikap layaknya penguasa. Tanpa mereka berkata apa pun, kita dapat mengetahui hal ini dari bahasa tubuhnya. Padahal, bisa jadi kekuasaan sebenarnya tidak sebesar yang diperlihatkan. Sebaliknya, ada orang yang memiliki kekuasaan besar, tapi sifatnya rendah hati sehingga tidak ingin terlalu memperlihatkan kekuasaannya. Namun pada dasarnya, bahasa tubuh kekuasaan ini akan muncul sewaktu-waktu tanpa disadari. Oleh karena itu, kekuasaan yang dimaksud di sini bukan kekuasaan dalam arti sebenarnya, melainkan perasaan menguasai orang lain atau situasi tertentu.
Setiap orang pasti berinteraksi dengan orang lain yang posisinya lebih tinggi, baik dalam pekerjaan, pendidikan maupun pergaulan sehari-hari, di mana pun kita berada. Dengan memahami bahasa tubuh dari "atasan" kita, kita dapat menempatkan diri sehingga mampu berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik. Ujungnya, karier kita akan melesat dengan mantap. Tentunya diimbangi dengan peningkatan kompetensi yang kita miliki.
Dalam suatu seminar, kita sering kali tidak mengenal setiap peserta yang hadir. Namun, setelah memperhatikan bahasa tubuh, kita bisa menebak siapa saja mereka serta apa posisi dan kekuasaan mereka. Tetapi paling tidak, kita bisa mengetahui bahwa si A lebih berkuasa dari si B.
Dalam negosiasi bisnis, terkadang pengambil keputusan atau orang yang berkuasa tidak terlibat secara langsung dalam diskusi yang alot. Bahkan terkadang, dia duduk di sudut sambil mendengarkan proses negosiasi yang berlangsung. Seorang negosiator ulung akan dengan cepat mengetahui siapa yang menjadi penentu dalam negosiasi ini melalui bahasa tubuh. Jangan karena seorang duduk di sudut dan tidak terlibat dalam negosiasi, kemudian kita mengabaikannya.
Begitu juga halnya dengan seorang salesman. Saat menawarkan barang, kalau tidak menguasai bahasa tubuh, dia akan kesulitan meyakinkan calon pembeli, juga siapa yang harus diyakinkan. Misalnya, ketika menawarkan suatu barang kepada pasangan suami-istri. Ketika melihat dari bahasa tubuh bahwa si istri lebih dominan, salesman yang pintar akan memanfaatkan situasi tersebut.
Tanda - Tanda Orang Yang Merasa Berkuasa
a. Meletakkan Kaki Di Atas Meja
Bahasa tubuh yang satu ini sering kita lihat dalam film-film barat. Jarang sekali kita melihatnya dalam film lokal. Memang meletakkan kaki di atas meja, baik satu maupun keduanya, merupakan budaya yang sangat tidak sopan di negara kita. Tetapi derasnya arus globalisasi dan informasi menyebabkan hal ini bukan sesuatu yang tabu lagi.
Mengangkat kaki menunjukkan penguasaan seorang atas lingkungan sekitarnya. Secara sederhana, mengangkat kaki di hadapan orang yang dihormati tentunya akan dianggap kurang ajar. Tetapi lain ceritanya apabila dilakukan di hadapan orang yang dianggap sebagai subordinat. Hal itu menunjukkan kekuasaan atas subordinat tersebut.
b. Tangan Dilipat Ke Belakang
Biasanya, gerak isyarat ini dilakukan ketika sedang berdiri atau berjalan. Para presiden atau pimpinan sering melakukannya tanpa sadar ketika sedang berkunjung atau melakukan inspeksi. Jika kita ingin mengetahui siapa saja yang berkuasa dalam suatu rombongan, carilah orang-orang yang melipat tangannya ke belakang.
Sebaliknya, orang yang merasa dikuasai, baik oleh seseorang maupun situasi tertentu akan meletakkan tangannya ke depan dengan sedikit disilangkan sambil agak membungkuk. Kadang kala, bungkukannya tidak terlihat jelas.
c. Asap Rokok Dihembuskan Ke Atas
Seorang perokok sering kali menunjukkan kekuasaan dengan cara menghembuskan asap rokonya ke atas sambil memonyongkan sedikit mulutnya. Gerakan ini sering dilakukan oleh orang-orang yang sedang merayakan kemenangan. Coba amati bahasa tubuh ini dalam film-film mafia. Ketika orang-orang sedang merayakan kemenangan, mereka seolah-olah berlomba-lomba untuk menghembuskan asap rokok ke atas.
Sebaliknya, jika seorang perokok menghembuskan asap rokok ke bawah, ini menandakan bahwa orang tersebut sedang tertekan, penuh rahasia, dan merasa curiga pada situasi yang ada.
Saat bergerombol, kita akan mengetahui siapa saja di antara kerumunan itu yang berkuasa. Biasanya, orang yang tidak berkuasa tidak akan berani menghembuskan asap rokoknya ke atas kalau di sekitarnya ada yang lebih berkuasa.
Tips Dan Trik Menghadapi Orang Yang Sok Berkuasa
Menghadapi orang yang sok berkuasa, tentunya harus hati-hati karena dia memiliki ego yang tinggi dan ingin dihormati melebihi jabatan dan kekuasaannya. Lain ceritanya kalau kekuasaannya memang sudah tinggi, tapi dia tidak menunjukkannya secara terbuka. Apabila kamu berhadapan dengan orang yang sok berkuasa, jangan sekali-kali membantahnya! Hal ini bisa dianggap penghinaan diri dan kekuasaannya. Akan lebih baik apabila kamu menuruti saja keinginannya sambil memuji dan menjaga sikap, seolah-olah kamu mengikuti kemauannya.
Orang tipe ini senang sekali dipuji dan diangkat- angkat derajatnya. Kalau pujian kamu sudah menyentuh hatinya, selanjutnya, semua keinginan kamu pasti dipenuhinya. Dia merasa kamu menghormatinya dan menghargainya. Jadi, wajar saja kalau kamu mendapatkan bantuan darinya. Namun sebaliknya, jika kamu melawan dan tidak menghargai kekuasaannya, sampai kapan pun, kamu tidak akan dibantunya karena dia merasa ego dan harga dirinya diremehkan olehmu.
Sangat tipis memang perbedaan antara mengikuti pola perintah bos yang sok berkuasa dan tindakan "menjilat" atasan. Bedanya adalah untuk anak buah yang mencari muka atasannya, mereka akan senantiasa menguntit dan mengambil peran ganda yang sering tidak disadari atasan. Ada maksud lain ketika dia berlaku demikian, seperti mengamankan posisi, menaikkan jabatan, dan sebagainya. Namun anehnya, ketika sang atasan berada pada posisi sulit atau turun jabatan, dia akan berpindah tangan ke atasan yang naik pangkat.
Sangat tidak dianjurkan untuk memiliki kebiasaan menjilat kekuasaan seperti itu. Selain merusak karakter diri kita, juga akan menghancurkan hubungan dengan rekan kerja lainnya. Kepercayaan mereka terhadap kita akan turun, kredibilitas diragukan dan parahnya, akan dijauhi tanpa alasan yang jelas.
Hargailah atasan kita sesuai dengan kapasitas kita sebagai bawahan yang bekerja dengan menunjukkan kemampuan kita sebenar-benarnya. Tanpa kita mencari muka pun, apabila atasan kita adalah orang terdidik, kelebihan yang kita tonjolkan akan dilihat dan dihargai juga.
"Menjauhlah ketika dekat dan mendekatlah saat jauh"
source: Membaca Pikiran Orang Lewat Bahasa Tubuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar