Dalam menulis selalu ada saja masalah yang dialami dalam mencari ide. Tidak setiap hari memiliki ide yang bagus untuk ditulis. Jadi sebaiknya kita mencatat ketika mendapatkan sebuah ide, sehingga bisa mengembangkannya di lain waktu.
Tips Mencari Ide kreatif
- Observasi kejadian yang pernah terjadi
- Observasi kejadian yang ada di sekitar kita
- Perbanyak referensi, sering ke toko buku
- Traveling, kunjungi tempat baru
- Berbincang dengan orang yang tepat
Struktur Dramatik Fiksi
Dalam menulis pastinya memerlukan template atau kerangka untuk memudahkan kita dalam menulis. Kerangka dasar ini yang akan kita kembangkan lebih jauh menjadi suatu karya.
1. Eksposisi (Pengenalan Awal)
Eksposisi merupakan penjelasan awal mengenai sebuah setting kejadian yang bisa meliputi waktu, tempat, dan beberapa hal penting yang ada di dalamnya. Bisa juga menjelaskan karakter pemainnya seperti secara fisik sifat maupun kebiasaan. Pada bagian eksposisi ini kamu berkesempatan membawa pembaca pada satu dimensi yang berbeda, yaitu waktu dan tokoh yang kamu buat sendiri.
2. Komplikasi (Permasalahan Awal-Konflik)
Komplikasi atau saat dimana konflik dan masalah itu muncul. Dalam membuat sebuah karangan fiksi, biasanya harus ada karakter yang memiliki sebuah masalah dan penulis bertugas untuk menceritakan bagaimana perjalanan si karakter tersebut dalam menghadapi dan menyelesaikan sebuah masalah.
3. Klimaks (Titik Puncak - Emosi)
Klimaks adalah titik puncak dalam sebuah cerita, atau secara sederhana bagian seru dan mendebarkan dalam cerita. Klimaks bisa dibuat satu kali atau per adegan khusus, hingga pada akhirnya ada klimaks utama.
4. Reversal / Falling Action (Penurunan Emosi)
Reversal adalah penurunan emosi dalam cerita. Penurunan ini tidak saja berlaku bagi emosi karakter tetapi juga untuk menurunkan emosi pembaca cerita. Dari awal emosi pembaca sudah diajak naik dan dipermainkan. Falling Action ini juga berfungsi untuk memberi persiapan waktu pada penonton untuk merenungkan apa yang telah ditonton.
5. Resolusi (Penyelesaian Konflik - Pesan Cerita)
Resolusi adalah penyelesaian dari sebuah cerita, jalan keluar yang diberikan oleh si penulis atas konflik yang ia bawakan. Baik berakhir dangan bahagia maupun menderita.
Untuk membuat sebuah cerita menarik, kita perlu membuat alur cerita yang sulit ditebak oleh pembaca. Tetapi juga tidak membuat pembaca menjadi bingung.
Beberapa macam alur cerita:
- Linear
- Plot terbalik
- Gabungan
Dalam sebuah cerita konflik itu tidak terjadi hanya pada pemeran utama dengan musuh utama. Banyak konflik yang bisa digunakan dari berbagai sudut pandang dan riset yang telah dilakukan.
Macam konflik dalam cerita:
- Manusia dengan Alam
- Manusia dengan Kekuatan Lain
- Manusia dengan Manusia
- Manusia dengan Peradaban
- Manusia dengan Diri Sendiri
Membuat sebuah cerita pastinya selalu ada pemeran utama, meskipun ada juga cerita yang tidak memiliki pemeran utama. Tetapi setiap tokoh dalam cerita memiliki karakter yang berbeda untuk mendukung jalannya cerita penulis.
Karakter dalam cerita:
- Antagonis (Tokoh penentang)
- Protagonis (Tokoh utama)
- Tritagonis (Tokoh penengahnya)
- Deutragonis (Pendukung Protagonis)
Karakter bisa diciptakan dari:
- Imajinasi si penulis
- Alter Ego / sisi lain si penulis
- Persona atau topeng sosial yang diamati
- Orang terdekat (keluarga, teman)
- Terinspirasi tokoh lain
Ciri-ciri karakter yang kuat:
Dari segi fisik
Pengarang melukiskan karakter pelaku, misalnya tampang, umur, raut muka, rambut, bibir, hidung, bentuk kepala, warna kulit dan lain sebagainya.
Dari segi psikis
Pengarang melukiskan karakter pelaku melalui pelukisan gejala pikiran, perasaan dan kemauannya. Dengan jalan ini pembaca dapat mengetahui bagaimana watak pelaku.
Dari segi sosiologis
Pengarang Melukiskan watak pelaku melalui lingkungan hidup kemasyarakatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar