source: unsplash
Hampir setiap orang pernah berbohong, baik disadari maupun tidak, direncanakan ataupun spontan. Pada saat tertentu, mungkin pasangan Anda curiga bahwa Anda sedang berbohong atau sebaliknya, Anda curiga bahwa pasangan Anda yang berbohong.
Sebenarnya tidaklah sulit untuk mengetahui apakah lawan bicara Anda sedang berbohong atau tidak. Bahasa tubuh, secara spontan dan sering tidak disadari, akan membeberkan kebohongan tersebut. Hal ini terjadi karena orang yang sedang berbohong lebih memperhatikan ucapannya daripada apa yang terjadi pada tubuhnya.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. Desmond Morris menyimpulkan bahwa Anda memalsukan bahasa tubuh, akan tetapi bukan tidak mungkin, orang yang pekerjaannya berbohong bisa mempelajari bahasa tubuh sehingga bisa memanipulasinya. Menangkap sinyal kebohongan dari orang seperti itu memang sedikit sulit.
Namun, sepintar-pintarnya menyembunyikan kebohongan pastilah ada isyarat tubuh yang lepas dari kontrolnya karena otak memiliki sistem pengaman yang akan diteruskan apabila menerima pesan non verbal yang tidak selaras. Dalam hal ini, wajah merupakan bagian tubuh yang paling sering menunjukkan sinyal kebohongan.
Inilah Tanda - Tanda Orang Berbohong
Dari berbagai penelitian yang dilakukan oleh pakar komunikasi non verbal, terdapat persamaan hasil tentang tanda-tanda orang berbohong. Tanda-tanda tersebut bersifat universal dan sangat sulit untuk dimanipulasi. Artinya, kasusnya hampir sama untuk semua orang di belahan bumi mana pun. Namun ada beberapa pengecualian, bergantung dari budaya yang melingkupinya. Kali ini kita hanya membahas tanda-tanda kebohongan yang bersifat universal, tidak memandang budaya tertentu, juga tidak memandang kebiasaan dan kelainan saraf.
1. Menutup Mulut Dan Terbatuk
Menutup mulut merupakan salah satu gerakan yang paling sering digunakan anak-anak ketika berbohong. Orang dewasa pun sering melakukan hal yang sama. Selain menutup mulut, banyak juga orang yang menyamarkan kebohongan dengan pura-pura batuk. Padahal dia tidak sering terkena penyakit batuk.
Charles Darwin juga pernah menuliskan bahwa isyarat keheranan dan menyembunyikan sesuatu, tergambar dengan meletakkan tangan di mulut. Sikap ini seperti hendak menghentikan kata-kata yang baru saja keluar. Sama halnya dengan seseorang yang tertawa terlalu keras. Ketika merasa telah melakukan tindakan yang berlebihan dan itu bukan sesuatu yang baik, secara tidak sadar dia akan menutup mulutnya, seperti hendak menghentikan tawanya.
Namun, apabila Anda mendapati orang menutup mulutnya sewaktu Anda sedang berbicara, berarti dia merasa Andalah yang sedang berbohong kepadanya. Hal itu terjadi karena dia merasa heran dan cemas mengapa Anda berbohong. Secara tidak sadar, dia menutup mulutnya sendiri. Biasanya, gerak isyarat ini juga dikombinasikan dengan gerak tangan ke bagian wajah lainnya.
Untuk melatih dan mengetahui gerak isyarat ini, ada baiknya Anda berdiri di tempat umum dan memperhatikan dua orang atau lebih yang sedang berbincang- bincang. Jika komunikasi tersebut berjalan dengan mulus, dalam arti tidak ada yang berbohong, kemungkinannya Anda tidak akan menemukan gerak isyarat tersebut. Akan tetapi jika perbincangan itu dipenuhi dengan kebohongan, Anda akan menemukannya dengan mudah.
2. Menyentuh Hidung
Gerakan ini relatif lebih halus dibandingkan dengan tindakan menutup mulut. Orang yang sedang berbohong, dengan sendirinya akan melakukan gerakan mengusap bagian bawah hidung, baik secara lambat maupun cepat. Jika gerakan ini dilakukan dengan cepat, Anda akan kesulitan melihatnya.
Biasanya, gerakan hanya dengan lembut di bagian bawah hidung, bukan menggosoknya dengan keras atau menggaruk hidung. Akan tetapi, Anda harus hati-hati dengan gerak isyarat ini karena bisa saja lawan bicara Anda memang sedang gatal.
Sewaktu pikiran negatif(berbohong) memasuki alam bawah sadar, otak serta merta akan menyuruh tangan untuk menutup mulut. Hal ini merupakan respons dari mulut yang baru saja mengucapkan kata-kata yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya. Akan tetapi, saat terakhir tangan menuju mulut, agar usahanya tidak terlalu jelas terlihat menutup mulut dengan tangan ditarik menjauhi wajah. Hasilnya adalah sentuhan cepat di hidung. Biasanya, gerakan ini terjadi secara alamiah sehingga orang kadang terkecoh kalau sebenarnya gerakan ini menunjukkan kebohongan sendiri.
Teori lainnya menunjukkan bahwa saat berbohong, ujung syaraf halus dalam hidung terasa gatal. Untuk menghilangkannya orang akan mengusapnya, tetapi dengan usapan halus dan lembut.
3. Memalingkan Pandangan, Menggosokkan Mata, Jumalah Kedipan
Mata adalah gerbang jiwa, jendela hati. Mata dapat menceritakan segalanya. Hal ini bukanlah ungkapan yang berlebihan. Ungkapan itu memang benar adanya. Mata dapat menceritakan suasana hati, termasuk ketika Anda berbohong.
Saat berbohong mata akan selalu berupaya untuk melihat ke arah lain. Entah itu ke bawah, ke atas, yang penting bukan ke lawan bicara. Bahkan yang paling sering terjadi adalah mata menerawang entah ke mana, sementara mulut terus berbicara.
Biasanya memalingkan pandangan juga diikuti dengan gerak isyarat menggosok mata seolah-olah sedang gatal, padahal tidak. Bisa juga pandangan tetap tertuju kepada lawan bicara, tetapi mata sering terasa gatal (tidak benar-benar gatal). Biasanya, pria yang menggosok mata, karena kemungkinan wanita takut make-up matanya rusak. Gerakan menggosok mata tidak harus selalu dilakukan di bagian mata, tetapi bisa juga di sekitar mata, seperti di bawah mata atau sekitar alis.
Cara lain mendeteksi kebohongan adalah dengan memperhatikan adanya peningkatan jumlah kedipan mata. Orang yang berbohong menjadi gugup sehingga saraf matanya bekerja lebih cepat daripada biasanya.
4. Memalingkan Wajah
Memalingkan wajah ada kaitannya dengan gerak isyarat menggosok mata. Memalingkan wajah bisa dilakukan setelah atau sebelum menggosok mata. Orang yang tidak memandang lawannya ketika sedang berbicara atau mendengarkan, sebenarnya sedang mencoba untuk menyembunyikan sesuatu.
Michael Argyle dalam buku The Psychology of Interpersonal Behavior, mengatakan bahwa frekuensi orang saling pandang berkisar antara 30% - 60% dari waktu pembicaraan. Orang cenderung membutuhkan kontak mata lebih banyak saat mendengarkan dibandingkan dengan ketika berbicara. Artinya, seseorang akan lebih banyak melihat lawan bicaranya ketika lawan bicaranya itu sedang berkata-kata.
Dalam gerak isyarat ini ada beberapa pengecualian, bergantung budaya. Saat berbicara, beberapa orang bahkan tidak berani menatap lawan bicaranya atau seminimal mungkin menghindari kontak mata. Orang-orang yang pemalu atau tidak percaya diri, biasanya melakukan hal ini bukan karena sedang berbohong. Dalam budaya Jawa misalnya, orang lebih muda usianya, jika berbicara dengan yang lebih tua akan lebih sopan dengan tidak terlalu sering menatap wajah orang yang lebih tua. Untuk itu, berhati0hatilah dengan pengecualian ini.
5. Menggaruk Leher
Menurut penelitian Dr. Morris, gerak isyarat menggaruk leher biasanya dilakukan dengan jari telunjuk. Hal ini menunjukkan keraguan atau ketidakpastian dari perkataan yang baru saja diucapkan.
Gerak isyarat ini bisa dilakukan di sisi kanan ataupun kiri leher, baik dengan menggunakan tangan kiri maupun tangan kanan. Tidak ada penjelasan apakah menggaruk leher bagian depan atau belakang juga merupakan isyarat kebohongan. Walaupun demikian, apabila kita menemukan gerak isyarat lain yang mengikutinya( menutup mulut, menggosok hidung, dan lain-lain), ada kemungkinan menggaruk leher bagian depan atau belakang juga merupakan isyarat kebohongan.
Gerakan ini merupakan respons saraf-saraf di sekitar leher yang pada saat berbohong akan terasa gatal. Sebenarnya, gerakan ini merupakan satu kesatuan dengan gerakan menutup mulut dan menyentuh hidung.
6. Perubahan Nada Suara
Walaupun sebetulnya bukanlah bagian bahasa tubuh, hal ini cukup layak menjadi rujukan pelajaran memahami karakter lawan bicara. Coba kita amati orang yang sedang diwawancarai oleh seorang presenter televisi atau radio. Kadang, perkataannya terdengar tidak menunjukkan intonasi yang jelas sehingga harus diulang kembali. Perkataan yang tidak jelas disebabkan oleh volume suara yang mengecil atau artikulasi suara yang tidak jelas. Jika hal ini terjadi, kemungkinan besar perkataannya tidak benar.
Walaupun orang tersebut sudah berusaha berbicara seperti biasanya, suara yang keluar sangat berbeda dengan harapannya. Hal ini tidak dapat dihindari dan terjadi secara tiba-tiba karena alam bawah sadar mengendalikan ucapan kita.
Perubahan suara bisa terjadi ketika seseorang gugup sehingga suara yang keluar menjadi tidak lancar. Kegugupan juga bisa menjadi tanda kalau seseorang sedang berbohong.
Pada November 2001, Dr. Gabriel menulis sebuah artikel pada sebuah situs, di mana artikel tersebut mendukung sinyal-sinyal bahasa tubuh yang sudah diuraikan sebelumnya. Menurutnya, orang yang berbohong mempunyai tiga kondisi psikologis, yaitu:
a. Takut atau cemas
- wajah dan telapak tangan berkeringat
- tarikan napas dalam
- bibir menjadi kering sering menelan ludah dan dibasahi dengan lidah
- berdeham atau batuk-batuk kecil
- muka berangsur-angsur pucat
- lebih sering memainkan tangan
- badan menjadi kaku
- sering memicingkan mata atau melirik tajam
b. Kekuatan untuk menutupi kebohongan
- berusaha menahan ekspresi wajah agar emosi tidak keluar
- tersenyum dengan cepat atau tidak lepas
- menutupi mulut
- menyentuh hidung
- mengusap bagian wajah
- menghindari kontak mata
c. Internal konflik
- sering berkedip
- menaikkan alis, tapi hanya satu sisi
- bahu gemetar
- hidung terasa gatal
- ada perubahan nada suara
- tangan gemetar
-wajah menjadi gugup
Menurut Argyle, ada sejumlah orang di dunia ini yang saat berbohong justru memperlihatkan tanda-tanda ketulusan. Mereka menatap mata orang dengan tulus dan tidak menunjukkan gerak isyarat berbohong sehingga orang yang sudah mempelajari bahasa tubuh pun akan terkecoh. Argyle menyebutnya sebagai "orang-orang Machiavelli".
Jika Anda memperhatikan sepasang kekasih yang sedang berbicara, banyak sekali kebohongan yang sedang dipertontonkan mereka. Masa-masa ini merupakan situasi yang rawan untuk berbohong ketika masing-masing ingin menunjukkan kelebihan serta menutupi kekurangannya.
Dengan mempelajari bahasa tubuh tanda-tanda bagaimana orang berbohong, Anda dapat lebih waspada menghadapi berbagai macam orang. Namun tidak ada yang lebih indah jika Anda berusaha untuk tidak berbohong. Berusaha menutupi kebohongan dengan memanipulasi bahasa tubuh yang telah dipelajari bukanlah sesuatu yang bijak. Terima kasih.
source: Membaca Pikiran Orang Lewat Bahasa Tubuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar