Pikiran adalah salah satu aspek yang paling kompleks dari sifat manusia. Cara kerja pikiran telah membingungkan dan menggelitik umat manusia selama ini. Para filsuf, psikolog, dan ilmuwan telah berusaha mengungkap misteri pikiran. Kita semua sepakat bahwa pikiran manusia mempengaruhi perilaku dan tindakan kita. Jadi, banyak penelitian telah dilakukan untuk memahami proses mental yang dialami seseorang sebelum mengambil tindakan baik atau buruk.
Studi - studi melihat aspek fisik otak dengan fokus pada bagaimana informasi diperoleh, diproses, ditafsirkan dan disimpan. Semua dilakukan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana otak dapat mempengaruhi cara berpikir seseorang. Studi seperti inilah yang telah membuka jalan bagi kemajuan dalam mengelola kondisi yang melemahkan seperti Alzheimer, kesulitan persepsi, dan kehilangan ingatan.
Salah satu studi yang paling banyak dikenal adalah psikologi. Pada titik tertentu dalam hidup kita, kita berkonsultasi dengan seorang psikolog untuk mengetahui apa yang terjadi dengan emosional diri kita. Pengalaman hidup sering menghancurkan kita dengan cara yang tidak dapat kita perbaiki sendiri. Kerusakan tersebut disebabkan oleh penanda biologis tertentu yang kita warisi dari orang tua kita. Emosi seperti depresi, kecemasan, dan ketakutan menggelapkan pengalaman kita sehingga kita sulit untuk berkembang. Dengan obat dan terapi kita mampu melindungi diri kita dari kegelapan di dalam diri.
Setiap orang memiliki kapasitas untuk melakukan kebaikan yang besar. Kita juga memiliki kemampuan untuk melakukan kejahatan yang besar pula. Emosi seperti kesedihan, depresi, kegembiraan, dan kebahagiaan adalah keinginan mendalam yang dapat membawa kita untuk sengaja menyakiti orang lain jika dorongan emosi itu tidak bisa kita kendalikan. Keinginan ini berakar dari naluri primitif manusia seperti, respon lari atau lawan kita yang mendorong kelangsungan hidup kita. Respon atas emosi ini biasa disebut kejahatan.
Dark psikologi adalah studi tentang kondisi manusia dalam kaitannya dengan sifat psikologis manusia untuk memangsa orang lain. Dark psikologi mengeksplorasi aspek sifat manusia yang memungkinkan kita dengan sengaja mengambil tindakan yang membahayakan orang lain baik secara fisik atau non fisik.
Setiap orang memiliki kecenderungan untuk menjadi sedikit nakal atau benar-benar jahat jika "tombol" yang tepat ditekan. Misalnya, seorang anak belajar bahwa jika dia menangis dengan cara tertentu, maka orang dewasa di sekitar mereka akan terburu-buru untuk melakukan perintah atau keinginan anak kecil itu. Jika orang tua tidak memberi pengetahuan pada anak sejak dini tentang kesalahan ini, anak akan tumbuh dengan berpikir bahwa orang-orang dalam hidup mereka bisa dimanipulasi untuk melakukan perintah mereka. Tangisan akan berhenti menjadi senjata saat mereka tumbuh, tetapi mereka akan melanjutkan dengan cara manipulatif mereka. Di mana mereka tidak menggunakan air mata, tetapi menggunakan emosi untuk memeras korbannya.
Dark psikologi mempelajari proses berpikir seseorang yang seperti ini. Berusaha untuk memahami motif di balik tindakan ini, pola yang ditunjukan dari sebelum tindakan dilakukan hingga setelahnya. Dan juga, tentang bagaimana seseorang dapat dengan sengaja melakukan tindakan tersebut.
Efek Dan Dampak Dark Psikologi
Efek dark psikologi dialami baik oleh pelaku maupun korban. Untuk mengetahui dampaknya, kita perlu mengetahui beberapa elemen dark psikologi. Orang -orang yang menunjukkan ciri-ciri kepribadian tertentu yang dianggap dark seperti narsisme, psikopati, dan Machivellianisme cenderung mengalami kesulitan dalam semua aspek hubungan mereka. Jika dari sifat- sifat itu ada pada satu orang, mereka memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk melakukan kejahatan.
Narsisme ditandai dengan rasa berhak, perasaan superioritas, kecemburuan mendalam atas keberhasilan orang lain dan eksploitatif. Psikopatri memiliki ciri-ciri diantaranya, tidak adanya rasa bersalah, kurang empati, perilaku impulsif destruktif, egosentrisitas dan ketidakmampuan untuk menerima tanggung jawab. Sedangkan keegoisan, kekejaman dan perilaku manipulatif merupakan indikator dari Machiavellianisme. Secara terpisah, sifat- sifat ini bermasalah dan jika digabungkan bisa membuat masalah yang lebih besar. Terutama dalam hubungan seseorang dengan orang lain. Misalnya di tempat kerja, orang itu akan,
- Memiliki performa buruk di kantor bahkan dengan tugas yang paling biasa
- Mengganggu alur kerja karena ketidakmampuan untuk bergaul dengan orang lain
- Akan sangat tidak disukai oleh orang lain
- Dapat membuat keputusan yang tidak etis
Tidak hanya itu saja, dalam hubungan pribadi dia juga menghadapi beberapa masalah seperti,
- Kebutuhannya akan perhatian dapat melelahkan bagi pasangannya sehingga hubungan tidak akan bertahan lama.
- Dia bisa menggunakan pemerasan fisik dan emosional untuk memanipulasi pasangannya.
- Cenderung kasar secara verbal, emosional atau fisik dengan pasangan atau anak-anak mereka.
Jika kamu bertemu dengan orang seperti ini, demi kewarasan diri kamu sebaiknya kamu menjauhinya. Tetapi jika kamu adalah orang yang dimaksud di atas, carilah bantuan psikolog untuk menyembuhkan dirimu. Tidak peduli berapa lama sudah kamu mengalaminya, karena cara yang tepat untuk menyelamatkanmu adalah dengan mengakui bahwa kamu memang memiliki masalah tersebut dan segeralah mencari bantuan.
Bagi orang normal, berurusan dengan orang yang memiliki ciri-ciri seperti di atas akan sangat menguras emosi dan mental. Terkadang, efeknya bisa kekerasan fisik yang parah. Dampak dark psikologi menghasilkan rasa kehilangan yang kuat. Kehilangan barang, hubungan, bahkan bisa diri kita sendiri dan yang paling buruk adalah bisa kehilangan nyawa.
Menurut para ahli, jika seseorang menunjukkan salah satu dari ciri-ciri ini, ada kecenderungan yang sangat tinggi jika orang tersebut akan menunjukkan ciri-ciri yang lainnya juga. Dalam bermasyarakat, jika anggota masyarakat sebagian besar menunjukan sifat-sifat seperti ini, dapat dikatakan bahwa tingkat kejahatan pada masyarakat tersebut cukup tinggi. Meskipun demikian bukan berarti tingkat kriminal juga tinggi karena ada faktor lain yang harus dipertimbangkan.
Satu hal yang tidak dapat dikesampingkan adalah efek dari tindakan yang terkait dengan sifat dark psikologi. Ada perilaku destruktif yang dapat mengubah korban menjadi predator dan menjadi kebiasaan korban hingga dia berani mengambil langkah untuk menyembuhkan dirinya. Anak-anak yang tumbuh dari keluarga yang bersifat kasar lebih sering tumbuh menjadi pelaku kekerasan. Dalam beberapa kasus, ketika anak-anak itu berusaha melepaskan diri dari cetakan orang tua mereka, mereka terjebak dalam lingkungan yang sama kasarnya. Jadi seolah-olah mereka memiliki tarikan gravitasi untuk menarik unsur-unsur kekerasan yang menjadi ciri rumah masa kecil mereka.
Bagi beberapa orang, menjadi korban dapat memiliki dampak yang luar biasa pada jiwa atau menyebabkan kerusakan jiwa. Gertakan bisa bersifat sementara. Dalam waktu singkat orang bisa kehilangan kendali atas naluri dan bertindak murni berdasarkan emosi, biasanya emosi itu berupa kemarahan. Kondisi ini menyebabkan sebagian orang mengaku gila sementara. Tetapi ada orang yang mengekspresikan emosi ini dalam bentuk lain sehingga membuat rasa moral orang itu hilang. Inilah dampak yang berbahaya dari dark psikologi.
source:
Dark Psychology The Practical Uses and Best Defenses of Psychological Warfare in Everyday Life by James Williams
Tidak ada komentar:
Posting Komentar