Menjadi seorang CEO, walaupun sangat prestisius dan otomatis berpenghasilan terbesar dalam organisasi, mereka memiliki sisi lain yang terkadang lebih besar, yaitu tanggung jawab. Oleh karena itu, mereka harus memiliki kemampuan dalam memanajemen keuangan mereka.
Bayangkan apa jadinya jika seorang CEO tidak pandau dalam
mengelola uang?
Ada yang akhirnya terguling karena terjerat utang, atau
bahkan sampai kesulitan memisahkan keuangan perusahaan dengan uangnya sendiri.
Contoh kasus yang pernah terjadi adalah, Aubrey McCkendon. Dia adalah CEO Chesapeake Energy (CHK). Ia kesulitan memisahkan uang perusahaan dengan uangnya sendiri. Ia meminjam uang sebesar US$ 1,1 miliar selama 3 tahun. Pinjamannya yang dirahasiakan ini dilakukan di ribuan perusahaanya. Bahkan yang paling fatal, ia juga membawa lari dana hedge fund migas senilai US$ 200 juta.
Kasus yang terjadi pada Aubrey memberi tamparan keras bagi
para CEO ketika mereka tak mampu menahan diri dan tak cukup mahir dalam
mengelola keuangannya. Agar tidak mengalami kasus yang serupa, kita harus
belajar dari orang-orang yang sudah mengalaminya. Beberapa CEO kelas dunia
sudah berhasil melakukan manajemen keuangan yang baik dengan melakukan cara
ini.
1. Pangkas Pengeluaran kecil
Perusahaan MakeSpace adalah perusahaan Full-Service Storage
yang berbasis di Amerika. Di balik kesuksesannya, ada seorang CEO yang berhasil
mendorong keberhasilan MakeSpace, dialah Rahul Ghandi.
Dalam bidang keuangan Gandhi memiliki prinsip tersendiri
untuk mengelola keuangannya. Ia memegang prinsip pengeluaran kecil. Pengeluaran
kecil mungkin tak tampak tetapi bila dilakukan sering, maka totalnya bisa
membludak. Bahkan tanpa disadari akan sangat besar.
Misalnya, anda parkir mobil di mall. Katakanlah tarif parkir
mobil 12 ribu, tapi bila anda tiap hari parkir mobil di mall untuk makan siang
pernahkah anda mengkalkulasi total biaya yang anda keluarkan hanya untuk parkir
mobil? 12 ribu x 30 = 360.000. Dengan biaya sekian anda bisa mengalokasikannya
untuk kepentingan lain yang lebih bermanfaat.
2. Memprioritaskan Utang
Kewajiban ini tidak bisa ditunda-tunda, kalau tak kunjung
dibayar bisa jadi bunganya akan berkembang berkali lipat. Alhasil beban
keuangan akan menumpuk, meskipun harus berhemat beberapa waktu, utang harus
segera dibayar. Kalau bisa misalnya anda sekarang tak memiliki hutang,
hindarilah utang masuk ke dalam hidupmu. Jadikan hutang sebagai musuh terbesar
anda.
3. Sadari Pengeluaranmu
CEO satu ini ternyata cukup detail dalam mengatur
keuangannya. Mark Zukerberg, CEO Facebook, sebab ia rutin mencatat pengeluaran
yang perlu dilakukan. Baginya meski hal itu cukup merepotkan, namun bisa
membantu anda untuk mengingat pengeluaran apa yang telah dilakukan.
Meski terlihat sepele, namun pernahkah anda membelanjakan
uang tahu-tahu habis dalam sekejap. Bahkan ketika ditanya, “Buat apa sih
uangnya?”, anda tidak bisa menjawabnya dan hanya bisa kebingungan.
Tips ini berguna untuk memahami pengeluaran yang perlu dan
tidak perlu atau pengeluaran yang bisa dihindari. Atau kata lainnya sebagai
bahan evaluasi terhadap keuangan anda. Apabila anda tak suka mencatat secara
manual, anda bisa menggunakan aplikasi di smatphone anda.
4. Jauhi Utang Kartu Kredit
Kartu kredit seakan menjadi solusi ketika anda membutukan
sesuatu tetapi finansial belum mendukung. Kartu kredit menawarkan kenyamanan
semu bagi anda. Itulah yang menjadi dasar prinsip Joel Wallenstorm, CEO Wickr.
Ia menganggap kartu kredit adalah pemeras nafsu kita untuk membeli
barang-barang yang sebenarnya tidak perlu.
Dalam jangka panjang kemudahan utang yang ditawarkan kartu
kredit mampu membentuk kebiasaan keuangan yang buruk. Misalnya, orang-orang
yang sering menggunakan kartu kredit untuk mendapatkan aplikasi kartu kredit
lebih banyak, sehingga saldo hutang akan menumpuk lebih tinggi. Bahkan kartu
kredit mengajarkan kita pada budaya instan dalam mendapatkan sesuatu.
Dampak dari menumpuknya hutang di kartu kredit adalah anda
harus membayar hutang yang dibebankan, ditambah lagi dengan bunga yang tinggi,
belum lagi juga membayar denda keterlambatan bila anda membayarnya pada waktu
yang lewat dari jatuh tempo. Bukan cuma itu, anda juga harus menerima bahwa
skor kartu kredit anda akan buruk. Serta yang paling menyebalkan adalah
siap-siap diteror, bersiaplah mendengar dering telepon berbunyi di semua nomor
anda.
Maka dari itu, jika sekarang anda punya kartu kredit.
Pastikan anda membayar beban tagihan secara penuh, bukan hanya batas minimum.
Dengan begitu anda terhindar dari tambahan biaya atau bunga memperberat uang.
5. Dahulukan Investasi
“ Sebaiknya sisihkan 10% - 15% penghasilan untuk investasi
sebelum melakukan pengeluaran apapun”
Begitu saran dari CEO Evernote, Chris O’Neill. Jika anda
memiliki profil resiko konservatif atau menghindari resiko tinggi, pilihlah
instrumen investasi yang cenderung stabil seperti surat utang negara dan
deposito.
Itulah tips atur duit dari para CEO di perusahaan besar.
Apakah anda sudah menerapkan tips-tips di atas?
Jika iya, anda sudah pintar mengatur duit. Nah, agar
pengelolaan finansial dapat dilakukan dengan bijak , maka anda harus melengkapi
dir dengan asuransi, baik itu asuransi kesehatan maupun jiwa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar