telojowo.web.id

Berlayar Mengikuti Arus Perubahan

Post Page Advertisement [Top]

Tips Pemasaran Media sosial

Sosial media itu gila, kalau kita lihat brand-brand besar, mereka punya banyak like dan retweet setiap kali menerbitkan post baru. Selain itu banyak orang mengaku berhasil memanfaatkan Facebook, Twitter, Instagram untuk berjualan dan menghasilkan ratusan juta melalui media sosial.

Ketika kita sudah mulai tertarik kemudian kita sendiri mencoba, tetapi setelah kita mencoba hasil yang dibayangkan tidak kunjung terjadi, hehe. Hasilnya mengecewakan.

Sudah buat fanpage, profilnya lengkap dan sudah banyak konten menarik tetapi follower masih di angka ratusan. Atau sudah punya follower tetapi belum ada pembelian.

Supaya tidak kecewa mari kita lihat beberapa kesalahan yang sering dilakukan di sosial media.


1. Berharap Penjualan Langsung dari Sosial Media

Perlu diketahui bahwa lebih dari 90 persen orang menggunakan sosial media bukan untuk membeli barang. Mereka menggunakan sosial media untuk tujuan keluarga dan teman. Entah itu melihat foto, chatting, atau membaca status. Bahkan ada yang merasa sosial media tidak mempengaruhi keputusan mereka dalam membeli barang.

Jadi jika anda aktif di sosial media sebagai brand, jangan harap akun anda yang di-update 10x sehari bisa langsung meningkatkan penjualan.

Tetapi kenapa banyak akun brand di sosial media yang berhasil mendapatkan banyak follower?

Ini alasannya:

Kita sudah tahu bahwa sebagian besar orang di sosial media bukan untuk membeli. Meski ada sebagian kecil orang yang seketika langsung membeli, istilahnya ‘impulse buyer’.

Tapi hanya sebagian kecil, oleh karena itu tujuan kita di sosial media bukan untuk menjual. Melainkan untuk membangun brand. Sosial media bukan untuk menghasilkan penjualan langsung, melainkan untuk membangun reputasi dan brand.

Memang Facebook dan kawan-kawan tidak aktif dalam menghasilkan penjualan, tetapi sosial media bisa membuat mereka mengenal dan merasa dekat dengan kita. Inilah yang dalam jangka panjang akan berdampak positif.

 

2. Selalu Berbicara Tentang Diri Sendiri

Orang-orang tidak peduli dengan kita, mereka mampir ke sosial media untuk mencari kabar tentang teman atau keluarga, atau mencari konten yang menarik. Makanya jika setiap hari hanya membuat daftar tentang produk dan sejenisnya, tidak akan ada yang tertarik dengan anda.

Kita sudah tahu apa yang dicari oleh orang-orang disosial media. Jadi sediakanlah apa yang mereka cari. Salah satunya konten yang menarik, karena tidak ada orang yang ingin tahu tentang bisnis anda maka anda harus membuat konten yang menarik bagi mereka. Dengan begitu barulah akun anda layak di follow.

 

3. Menganggap Konten Adalah Raja

“Konten adalah raja”, ungakapan ini sering kita temui di bidang marketing lain. Karena memang benar tanpa konten berkualitas mustahil bisa mendapatkan hasil yang bagus. Tetapi di sosial media berbeda, konten penting tetapi ada yang lebih penting yaitu konteks dari konten tersebut.

Konteks adalah sesuatu yang melatarbelakangi sebuah kejadian, ide, pernyataan atau gagasan sehingga semuanya terhubung dan bisa dipahami dengan jelas.

Tadi sudah disampaikan bahwa salah satu tujuan pengguna sosial media adalah untuk mendapatkan konten yang menarik, tapi bukan sekedar menarik.

Buat buyer persona,

Buyer persona adalah profil atau gambaran dari orang-orang yang akan tertarik dan mampu untuk membeli dari anda. Misal, jika anda memasarkan produk suplemen fitness maka personanya adalah orang-orang yang rutin ke gym untuk melatih otot bukan orang lain. Jangan membuat konten yang terlalu umum apalagi konten yang tidak menarik bagi buyer persona anda.

 

4. Menggunkan Sosial Media dengan Cara yang Salah

Dalam sosial media akun anda juga harus bersosialisasi dengan orang lain, bukan cuma posting sendiri ke akun sendiri. Inilah kesalahan yang paling sering dilakukan oleh orang yang baru terjun ke sosial media marketing. Cuma membuat post tanpa melakukan sosialisasi.

Kalau anda belum punya trafik dari luar belum punya follower dan yang anda lakukan setiap hari hanya membuat konten baru tanpa bersosialisasi keluar. Anda seperti berteriak-teriak di ruangan kosong. Tidak akan didengar oleh orang lain, seberapa pun mernariknya konten anda.

Sebagian besar orang melakukan sosial media marketing untuk tujuan mendapatkan trafik, yang di ujungnya menjadi pembeli. Kalau anda sudah memiliki sumber trafik lain misalnya, blog, website, iklan,dll. Kemudian menjadikan sosial media untuk berkomunikasi dengan mereka, ini tidak masalah. Tapi kalau tujuannya untuk trafik, anda harus bersosialisasi ke luar dan ke dalam.  

Bersosialisasi ke luar artinya kita mencari tempat yang banyak orangnya di sosial media, seperti grup facebook misalnya.

Ini yang bisa kita lakukan disana:

  • Membuat post yang menarik
  • Menjawab pertanyaan-pertanyaan orang lain
  • Berdiskusi yang bermanfaat
  • Mengundang mereka ke tempat anda

Dengan demikian anda akan mulai mendapatkan trafik dan follower.

Sedangkan bersosialisasi ke dalam artinya, kita bersosialisasi untuk orang yang menulis komentar dan mention untuk akun anda. Tunjukan bahwa anda adalah manusia bukan robot.

 

5. Menggunakan Cara Licik untuk Mendapatkan Follower dan Like

Ada orang yang menjual follower dan like di facebook atau instagram, sebenarnya itu bukan penipuan. Mereka akan memberikan ratusan bahkan ribuan likes dan follower ke akun anda.

Facebook memiliki alogaritma yang menganalisa tingkat interaksi sebuah page dengan orang-orang yang me-like halaman itu. Kalau anda membeli follower, orang-orang yang anda beli itu sama sekali tidak tertarik dengan anda. Mereka tidak akan berinteraksi sama sekali. Nah, apabila interaksi rendah maka alogaritma tadi secara otomatis menganggap page anda adalah spam.

Setelah itu post anda tidak akan pernah masuk ke feed mereka, semua terfilter secara otomatis. Dengan kata lain kalau anda membeli like facebook berarti anda membunuh page anda sendiri.

Oleh karena itu, carilah follower dengan cara yang sah, yaitu dengan membuat konten yang menarik. Jangan cari follower yang tidak akan tertarik dengan konten anda.

 

6. Menggunakan Prinsip 4P bukan 4E

4P atau marketing mix adalah singkatan dari:

  • Produk
  • Price
  • Promotion
  • Place

Marketing mix adalah sebuah metode yang kita gunakan untuk melakukan identifikasi, dimana posisi bisnis kita ditinjau dari keempat hal tersebut. Dengan mnegetahui posisinya maka kita dengan mudah merencanakan strategi pemasaran yang tepat.

Setiap kali ada kelas marketing, prinsip 4P ini selalu diajarkan. Sayangnya, banyak orang salah tangkap. Mereka menganggap bahwa ketika melakukan pemasaran di sosial media mereka harus berbicara tentang 4P ini.

  • Produk : Berbicara tentang keunggulan produk
  • Price : Memberitahu harga produk, memberikan diskon
  • Place : Memberitahu lokasi toko
  • Promotion : Mengajak mereka untuk membeli

Ini 100 persen salah, kalau anda melakukan hal ini di media sosial, tidak akan ada yang peduli. Semua follower akan pergi.

Jadi 4P itu hanya dilakukan dibelakang layar, bukan untuk dikomunikasikan secara langsung kepada orang lain. Sebaliknya lakukan 4E :

  1. Engange : Ajak mereka berintraksi
  2. Educate : Buat konten yang informatif, mendidik, dan bermanfaat
  3. Exicite : Buat konten yang membuat mereka antusias agar mereka kembali lagi kepada anda
  4. Evangelize : Buat mereka supaya merekomendasikan produk anda kepada orang lain

Ketika anda bisa melakukan keempat hal ini maka strategi pemasaran media sosial anda sukses

 

7. Sosial Media Sebagai Satu-Satunya Pemasaran

Misalkan anda sudah memiliki 100 ribu follower di instagram, tetapi apa yang terjadi ketika ada sesuatu yang terjadi dengan akun anda. Bagaimana jika akun anda ditutup oleh instagram?

Atau bagaimana kalau facebook atau instagram sudah tidak efektif lagi untuk media pemasaran?

Follower anda tadi menjadi tidak berguna. Parahnya lagi anda tidak punya kontak langsung terhadap follower anda tersebut.

Bayangkan kalau anda terbiasa mendapatkan pembeli dari sosial media, sumber penghasilan utama anda dari sosial media. Kemudian dalam satu hari hilang semua. Anda akan mengulangi dari nol.

Itulah kelemahan terbesar dari sosial media.

Dalam pemasaran onlne, kita mengenal 4 jenis media:

  • Owned media : milik kita sepenuhnya, misalnya website, email list, blog
  • Paid media : iklan berbayar
  • Earned media : kustomer loyal yang merekomendasikan bisnis anda
  • Rented media : social media (Facebook, Instagram, dll)

Kita hanya numpang di sosial media, menyewa tempat. Orang-orang disana bukan milik anda, mereka milik Mark Zuckerberg, pendiri facebook. Anda harus sadar bahwa paid dan rented itu hanya sarana untuk mengembangkan owned dan earned media, media yang seratus persen anda miliki.

Sosial media hanya kia manfaatkan untuk membangun brand, jangan sampai anda dan kustomer anda menganggap bahwa sosial media adalah rumah anda. Buat website (owned media) sendiri dan bawa mereka ke sana.

Jangan lakukan ini:

  1. Mencari pembeli langsung dari sosial media
  2. Menggunakan FB Ads untuk langsung mendapatkan pembeli
  3. Membuat konten hanya di sosial media
  4. Membuka toko di sosial media

Lakukan ini:

  1. Bangun brand di sosial media
  2. Gunakan FB Ads untuk mendapatkan kontak mereka
  3. Buat konten di website sendiri, gunakan social media sebagai tempat distribusinya
  4. Bawa orang yang ingin membeli ke website anda

Intinya, kembangkan sendiri owned media anda. Jangan 100 persen mengandalkan tempat yang bukan milik anda. Dan pada akhirnya owned media harus lebih besar dari rented media.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Terbaru

Bottom Ad [Post Page]